Rabu, 21 Desember 2016

KEDUDUKAN DAN MANFAAT FILOLOGI




KEDUDUKAN DAN MANFAAT FILOLOGI

 



Dosen Pengampu : Sugiarti, M.Pd.
Mata Kuliah        : Menulis 2

Di susun oleh
Dedi Febriyanto (1588201015)

 


Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN NURUL HUDA SUKARAJA BUAY MADANG OKU TIMUR SUMATERA SELATAN
2016



Kata Pengantar
            Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini tanpa ada halangan yang berarti. Dalam proses pembuatan makalah ini tentunya penulis tidak hanya bergerak sendiri, banyak pihak yang  ikut andil memberikan dukungan sehingga makalah sederhana ini dapat terselesaikan. Disini  Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.      Ibu Sugiarti,S.Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah filologi yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dengan penuh kesabaran kepada penulis.
2.      Mahasiswa C2 yang telah memberikan dukungan penuh kepada penulis dalam pembuatan makalah dalam ruang lingkup kampus.
Selanjutnya, Penulis sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini tentunya masih sangat banyak kekurangan dan kesalahan yang terjadi, untuk itu saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan guna penyempurnaan makalah yang akan datang. Terakhir, harapan terbesar penulis semoga makalah sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.





                                                                                                            Penulis

                                                                         Cahayamas, 29 September 2016





 

Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................................................            ii
Daftar Isi ...........................................................................................            iii
BAB I             PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang  ................................................................            1
B.     Rumusan Masalah  ..........................................................             2
C.     Tujuan ..............................................................................            2         
BAB II KEDUDUKAN DAN MANFAAT FILOLOGI
A.    Pengertian Filologi  ..........................................................            3
B.     Kedudukan Filologi .........................................................            4
C.     Manfaat Filologi ...............................................................           6
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ......................................................................            9
B.     Saran ................................................................................            9
Daftar Pustaka .................................................................................            10










BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Dalam kehidupannnya manusia tidak bisa lepas dari kebudayaannya karena pada hakikatnya kebudayaan adalah bagian yang membentuk manusia menjadi mahluk sosial. Sedangkan yang termasuk dalam kebudayaan adalah sastra dan bahasa. Dua komponen inilah yang membuat hubungan antar manusia menjadi lebih mudah. Dalam dunia keilmuan, terdapat bidang khusus yang mengkaji tentang semua yang berkaitan dengan masyarakat, kebudayaan, sastra maupun bahasa bidang itu adalah filologi. Tak ubahnya seperti manusia yang saling membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya sehingga disebut sebagai mahluk sosial, filologi sebagai disiplin ilmu juga membutuhkan bantuan dari ilmu-ilmu lain untuk menunjang keberhasilannya dalam mengkaji hal-hal yang dijadikan sebagai objek pengkajiannya. Inilah salah satu permasalahan yang akan dituntaskan dalam makalah ini. Selain itu makalah ini akan memaparkan tentang hakikat filologi, kedudukan dan manfaat filologi bagi ilmu lain.













B.   Rumusan Masalah
1.      Apa yang dinamakan dengan filologi?
2.      Bagaimana kedudukan filologi terhadap ilmu-ilmu lain?
3.      Apa manfaat filologi terhadap ilmu-ilmu lain?
4.      Apa manfaat mempelajari filologi?

C.     Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memahamkan pembaca tentang hakikat fonologi serta kedudukan dan manfaatnya terhadap ilmu-ilmu lain.























BAB II
KEDUDUKAN DAN MANFAAT FILOLOGI
A.   Pengertian Filologi
Secara etimologi, filologi berasal dari bahasa Yunani philologia yang berupa gabungan kata dari philos yang berarti “teman” dan logos yang berarti “ilmu” (Baried, 1994: 2). Philologia itu sendiri berarti senang akan perdebatan, belajar, dan sastra (Webster, 1981: 1698). Secara terminologi, kata filologi mulai dipakai pada abad 3 SM oleh sekelompok ahli dari Iskandariyah, yaitu untuk menyebut keahlian yang diperlukan untuk mengkaji peninggalan tulisan-tulisan kuno yang berasal dari kurun waktu beratus-ratus tahun sebelumnya. Ahli dari Iskandariyah yang pertama kali melontarkan istilah filologi bernama Eratosthenes (Baried, 1994: 2).
Filologi merupakan ilmu interdisipliner antara linguistik, sejarah, dan kebudayaan (Chaer, 2007: 16). Kata filologi itu sendiri masuk ke dalam bahasa Indonesia sebagai kata serapan dari bahasa Inggris philology yang berdasarkan pada kamus Webster (1698) memiliki 3 arti:
1.      Kajian sastra yang biasanya mencakup tata bahasa, kritik, sejarah sastra, bahasa sastra, metode menulis, dan beberapa bidang lain yang berkaitan dengan sastra atau dengan bahasa yang digunakan dalam karya sastra. Secara singkat terkadang diartikan juga sebagai pengetahuan akan sastra dan karya-karya klasik.
2.      Dalam bidang linguistik, diartikan sebagai:
a)      Linguistik historis dan komparatif,
b)      Kajian atas bahasa manusia terutama dalam posisinya sebagai sarana sastra dan sebagai ranah kajian yang memperjelas sejarah sebuah kebudayaan.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa filologi merupakan disiplin ilmu yang mengkaji tentang kebudayaan masa lampau suatu bangsa berdasarkan bahasa dan sastranya.



B.       Kedudukan Filologi Diantara Ilmu-Ilmu Lain
Filologi memandang ilmu-ilmu lain sebagai ilmu bantuya, sebaliknya, ilmu-ilmu lain menganggap filologi sebagai ilmu bantunya. Maka dari sinilah akan tampak adanya hubungan timbal balik dan saling membutuhkan antara filologi dengan ilmu-ilmu lainnya. Mengingat objek kajian filologi adalah bahasa, filologi memerlukan ilmu Bantu yang erat hubungannya dengan bahasa, masyarakat dan budaya yang melahirkan naskah tersebut. Ilmu yang membutuhkan filologi dan Ilmu yang dibutuhkan filologi antara lain :
1.      Linguistik. Cabang linguistik yang dapat membantu filologi antara lain :
a)      Etimologi, ilmu yang mempelajari asal-usul dan sejarah kata.
b)      Fonologi, mempelajari bunyi bahasa
c)      Morfologi mempelajari pembentukan kata
d)     semantik mengkaji tentang makna kata.-
e)      Sosiolinguistik, mempelajari hubungan dan pengaruh antara perilaku bahasa dan perilaku masyarakat untuk membantu pengungkapan keadaan sosial budayanya yang terkandung dalam naskah.-
f)       Stalistika, menyelidiki bahasa sastra, khususnya gaya bahasa, dalam pencarian teks asli dan dalam penentuan usia teks.
Ahli linguistik mempercayakan pembacaan teks-teks lama kepada para ahli filologi dan ahli epigram. Ahli linguistic menggali dan menganalisis seluk-beluk bahasa tulis yang umumnya berbeda dengan bahsa sehari-hari.
2.      Pengetahuan bahasa yang mempengaruhi bahasa teks. misalnya Bahasa Sansekerta, digunakan untuk pengkajian naskah-naskah Jawa, khususnya Jawa Kuna.- Bahasa Arab, diperlukan untuk pengkajian naskah-naskah yang terkena pengaruh Islam, khususnya yang berisi ajaraan Islam dan tasawuf atau suluk.- Bahasa Daerah Nusantara, diperlukan untuk penggarapan naskah Nusantara yang erat kaitannya dengan bahasa naskah.
3.      Ilmu Sastra. Ilmu sastra telah dipelajari sejak zaman Aristoteles, Buku Poetika, hasil karya sastra Aristoteles yang sangat terkenal adalah tentang teori  sastra yang paling awal (Sutrisno, 1981 : 6). Berdasarkan cara menerangkan dan menilai karya sastra, Abrams membedakan tipe-tipe pendekatan menjadi empat, pendekatan mimetik, pendekatan pragmatik, pendekatan ekspresif, pendekatan objektif. Bantuan filologi kepada ilmu sastra berupa penyuntingan naskah lama dan hasil pembahasan teks yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan penyusun sejarah sastra ataupun teori sastra.Hasil kajian terhadap teks-teks sastra lama akan sangat berguna untuk penyusunan teori-teori ilmu sastra yang betul-betul bersifat umum.
4.      Pengetahuan agama Hindu, Budha dan Islam Diperlukan sebagai bekal penanganan sebagian besar naskah-naskah Nusantara, terutama naskah yang berisi keagamaan yang biasa disebut sastra kitab. Suntingan naskah, terutama naskah yang mengandung teks keagamaan / sastra kitab, hasil kandungannya menjadi bahan perkembangan penulisan yang berguna. Penanganan naskah sastra kitab secara filologis akan sangat bermanfaat bagi ilmu sejarah perkembangan agama.
5.      Sejarah kebudayan dan Adat Istiadat, Melalui sejarah kebudayaan akan diketahui pertumbuhan dan perkembangan unsur-unsur budaya suatu bangsa, adat istiadat,  kepercayaan, kesenian, dan lain-lain. Karena itu, pendekatan historis berunsur sistem kemasyarakatan, kesenian, ilmu pengetahuan dan agama. Filologi banyak mengungkap khazanah ruhaniah warisan nenek moyang, misalnya kepercayaan, adapt istiadat, kesenian, dan lainnya.Banyak naskah nusantara yang merekam adat istiadat. Dalam khazanah sastrra Nusantara terdapat teks sebagai hukum Melayu disebut dengan ‘undang-undang’, dalam Jawa disebut ‘angger-angger’.
6.      Antropologi. Ahli filologi dapat memanfaatan hasil kajian atau metode antropologi sebagai suatu ilmu yang berobjek penyelidikan manusia dari segi fisiknya, masyarakatnya, dan kebudayaannya.
7.      Folklor. Unsur-unsur budaya folklore digolongkan menjadi dua, yaitu:
a)      Golongan unsur budaya bersifat lisan. Seperti, mitologi, legenda, cerita asal-usul sesuatu, cerita pelipurlara, dongeng, mantera, tahayul, teka-teki, peribahasa, drama tradisional.
b)      Golongan unsur budaya berupa upacara-upacara. Upacara yang mengiringi kelahiran, perkawinan, dan kematian. Penggarapan naskah-naskah lama Nusantara memerlukan bekal teori dan pengetahuan bahasa, sastra, agama, dan sosial budaya bangsa yang melahirkannya.
8.      Ilmu Sejarah. Melalui proses pengkajian filologis, naskah dimanfaatkan sebagai sumber sejarah yang bersifat histories dan melukiskan peristiwa-peristiwa yang sezaman dengan penulisnya.Naskah-naskah Nusantara dipandang berisi banyak sejarah yang cukup banyak. Misalnya, Negarakertagama, Pararaton (Jawa Kuno), Babad Tanah Jawi, Babad Dipanegara (Jawa Baru), Sejarah Melayu, Hikayat Raja-raja Pasai, Hikayat Aceh, dan Hikayat Banjar (Melayu), batu nisan Sultan Malikus Salih (Aceh)9.      Ilmu FilsafatKehidupan masyarakat tradisional Nusantara tampak didominasi oleh nilai-nilai seni dan agama.Pemikiran rasional yang disebut ‘filsafat’ baru muncul setelah mendapat pengaruh islam. Sumbangan utama filologi kepada filsafat adalah berupa suntingan naskah disertai dengan transliterasi dan terjemahan dalam bahasa nasional.  

C.   Manfaat Filologi
Secara umum manfaat filologi adalah menjaga kelestarian warisan luhur nenek moyang yang terkandung dalam naskah-naskah klasik. Dengan filologi naskah-naskah yang diambang kerusakan bisa diselamatkan. Lebih jauh dari itu hasil kerja filologi dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dari berbagai bidang pekerjaan dan cabang ilmu untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan mereka di bidangnya masing-masing. Dilihat dari pelestarian dan pengembangan budaya dan sastra daerah, filologi bernilai strategis. Objek studi filologi berasal dari berbagai daerah di nusantara yang dengan sendirinya membantu pelestarian dan pengembangan budaya dan sastra daerah. Rekonstruksi historis jadi mungkin dilakukan karena hasil kerja filologi. Selain rekonstruksi historis, adanya hasil kerja filologi bisa dijadikan dasar pemahaman akan kebudayaan bangsa Indonesia sebagai suatu pemahaman yang bisa dipertanggung jawabkan secara moral karena ditunjang oleh akar argemen yang kuat secara historis. Kajian naskah lama bermanfaat bagi sumbangan kesusastraan Indonesia khususnya dan kesusastraan dunia umumnya baik dalam kajian sejarah sastranya maupun teori sastranya.
Dengan ditemukannya naskah-naskah lama dan masih dalam keadaan baik dan terawat akan menjadikan khasanah sastra nusantara semakin kaya, menambah kekuatan sejarah kesusastraan di Indonesia dan mengaitkan pada adanya sumbangan pemikiran melalui bidang sastra dalam penyebaran dan identitas keagamaan di Indonesia serta memperkenalkan kekayaan budaya dan kesustraan berbagai daerah di Nusantara yang pernah berkembang di Indonesia. Hasil filologi juga sangat bermanfaat para peneliti. Hasil penelitian filologi bisa dimanfaatkan untuk penelitian di bidang sastra, bahasa, filsafat, atau bidang ilmu lain. Dari sisi pengembagan budaya, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk pengembagan budaya daerah yang pada akhirnya akan mengembangkan budaya nasional. Manfaat-manfaat khusus yang dapat dinikmati dari hasil kerja filologi antara lain:
a)      Untuk bidang bahasa, memperkaya perbendaharaan kata (istilah) dalam rangka penyusunan kamus;
b)      Untuk Bidang Sastra, mengenal, mempelajari, dan menikmati karya sastra Lama yang ada di nusantara;
c)      Untuk Bidang Sejarah, dapat digunakan sebagai sumber data sejarah masa lalu, terutama tentang sejarah kerajaan-kerajaan di nusantara;
d)     Untuk Bidang Pendidikan, isi cerita dapat dijadikan suri teladan yang baik dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat sekarang.
Sedangkan manfaat kajian filologi bagi ilmu-ilmu lain yakni sebagai berikut:
a)       Ilmu bantu Linguistik, terutama linguistik diakronik, sebab linguistik diakronik merupakan ilmu perbandingan bahasa oleh karena itu memerlukan kajian teks lama hasil filologi.
b)      Ilmu sastra, bantuan filologi terutama dalam bentuk penyajian teks suntingan dan hasil pengkajian teks yang mungkin dapat digunakan dalam penyusunan sejarah sastra atau teori sastra.
c)       Sejarah Kebudayaan, dengan kajian filologi dapat diungkap khasanah rohaniah nenek moyang, seperti kepercayaan, adat-istiadat, kesenian, dan bahasa.
d)      Sejarah, banyak kajian filologi tentang sejarah, yaitu Negara kertagama, Pararaton (naskah Jawa kuno), Naskah babad Tanah Jawi, Babad Dipanegara, Babad Blambangan, , Babad Demak (naskah Jawa baru) dll.
e)       Hukum Adat, dukungan filologi terutama sebagai sumber data (penyedia teks). Banyak naskah Nusantara yang berisi adat istiadat daerah tertentu. Contoh teks undang-undang dalam sastra Melayu, adalah: Undang – undang Negeri Malaka atau risalah Hukum Kanun/Kanon, Undang-Undang minangkabau, Undang-undang Bangkahulu dll.
f)       Sejarah Perkembangan Agama, telah dikemukakan hasil kajian  filologi menyatakan bahwa naskah Nusantara banyak yang mengandung teks keagamaan. Misalnya teks Jawa kuno menggambarkan kehidupan masyarakat beragama Hindu dan Buda, teks Melayu menggambarkan masyarakat beragama Islam.
g)      Filsafat, renungan bersifat filsafat pernah terjadi di masa lampau antara lain digali lewat budaya lama yang berwujud teks sastra. Filsafat mengutamakan ratio, dan pemikiran bersifat rational ini dimulai pada zaman datanganya Islam. Teks-teks lama terbukti mengandung renungan filsafat yang erat kaitannya dengan seni dan agama, yaitu etika, estetika, dan metafisika. Contoh teks suntingan yang dimanfaatkan ahli filsafat adalah: Sang Hyang Kamahayanikan, Ramayana Kakawin, Arjuna Wiwaha, Boma Kaviya, Hikayat Banjar, Hikayat Merong Mahawangsa, Hikayat Sri Rama dll. (halaman1.27)







BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Filologi merupakan disiplin ilmu yang mengkaji tentang kebudayaan suatu bangsa berdasarkan bahasa dan sastranya. Dalam kaitannya dengan ilmu-ilmu lain filologi mempunyai kedudukan,  peranan dan manfaat yang sangat besar terhadap pengkajian disiplin ilmu yang lain. Kedudukan filologi dengan ilmu lain berkenaan dengan hubungan timbal balik diantara keduanya. Antara filologi dan ilmu lain saling membutuhkan. Sedangkan Diantara ilmu-ilmu yang membutuhkan kajian hasil dari filologi adalah linguistik, ilmu sejarah, folklor, antropologi, dan lain sebagainya.
Adapun manfaat khusus yang akan diperoleh bagi yang mempelajari filologi mencakup:
a.       Untuk bidang bahasa, memperkaya perbendaharaan kata (istilah) dalam rangka penyusunan kamus;
b.      Untuk Bidang Sastra, mengenal, mempelajari, dan menikmati karya sastra Lama yang ada di nusantara;
c.       Untuk Bidang Sejarah, dapat digunakan sebagai sumber data sejarah masa lalu, terutama tentang sejarah kerajaan-kerajaan di nusantara.
d.      Untuk Bidang Pendidikan, isi cerita dapat dijadikan suri teladan yang baik dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat sekarang.

B.  Saran
Dari pemaparan makalah ini, penulis menyarankan kepada segenap pembaca untuk mempelajari filologi, khususnya bagi kalangan mahasiswa. Hal ini dikarenakan mempelajari filologi akan menumbuhkan jiwa sastra dalam diri seseorang yang akhirnya akan menjadi daya gerak untuk mengembangkan sastra kebudayaan daerahnya.




Daftar Pustaka
Baried, Siti Baroroh, dkk. 1985. Pengantar Teori Filologi. Yogyakarta. Badan Penelitian dan Publikasi Fakultas (BPPF) Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada.
https://afihdf.wordpress.com (Diunduh pada 22 September 2016, Pukul 21.00 WIB).
http://pbsindonesia.fkip-uninus.org/media.php?module=detailartikel&id (Diunduh pada 25 September 2016, Pukul 11.25 WIB).
            http://www.mildaini.com (Diunduh Pada 22 September 2016, Pukul 20.30 WIB).